Sabtu, 23 November 2013

Sakit Maag ku Kambuh lagi :( ... huwaaaa


Sakit maag itu melibatkan asam klorida berlebihan yang diproduksi di lambung untuk mencerna makanan. Asam klorida (HCl) sendiri bersifat korosif. Kena jas lab aja jasnya bisa bolong kog, lah ini menyerang organ dalam tubuh, rasanya sakit setengah matiiiii. huaaaaaaaaaaaah. . . rasa sakitnya tembus sampe ke punggung, kalo udah kambuh gitu udah ga bisa ngapa-ngapain. tiduran saja sudah terasa sakit bagaimana bisa beraktifitas normal.

yukk kita bahas gejala penyakit maag, penyebab dan cara pengobatan

Penyakit maag atau gastritis, dikenal juga dengan istilah tukak lambung, bukan merupakan penyakit tunggal. Sakit maag mengacu pada beberapa kondisi yang menyebabkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori yang mengakibatkan luka di lambung. Akan tetapi, ada juga faktor lain yang bisa memicu maag seperti seperti Stres, pola hidup tak sehat dan pola makan yang tidak teratur.

Secara medis, sakit maag atau gastritis didefinisikan sebagai kumpulan gejala (sindrom) rasa sakit atau rasa tidak nyaman di ulu hati, saluran cerna bagian atas dan organ sekitar. Gejala yang menyertai antara lain rasa mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, bahkan hingga muntah dan diare.

Penyakit maag bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Berikut penjelasannya:

1. Sakit maag fungsional, yaitu sakit maag yang jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan diteropong saluran cerna bagian atas (endoskopi) tidak didapati kelainan secara anatomis.

2. Sakit maag organik, yang jika diperiksa dengan endoskopi akan didapatkan kelainan secara anatomi. Misalnya luka pada lambung dan usus dua belas jari, polip pada kerongkongan dan lambung serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Penyakit maag juga memiliki beberapa tahapan dari mulai ringan hingga akut. Dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan, bisa mengarah kepada kanker lambung. Berikut ini beberapa tahapan dalam penyakit maag:

1. Maag ringan
Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.

2. Maag sedang
Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.

3. Maag kronis
Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag sedang, kemungkinan terjadi peradangan atau luka pada mukosa lambung.

4. Maag Akut
Adalah kondisi lambung yang sudah parah, dapat terjadi karena terdapat borok, infeksi pada lambung, maupun infeksi mikroorganisme
merugikan yaitu Helycobacter Pylori.

5. Kanker lambung
Ini sudah merupakan tahap yang sangat berbahaya dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.

Gejala Penyakit Maag

1. Rasa nyeri seperti terbakar menjadi tanda yang paling umum dari tukak lambung. Rasa sakit dari ulkus peptikum itu dirasakan dari tulang dada hingga ke pusar Anda. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau beberapa jam serta bisa datang dan pergi begitu saja. Serangan ini akan menjadi lebih buruk pada malam hari atau saat perut Anda kosong. Anda bisa mencari bantuan dengan makan makanan tertentu atau meminum obat yang bisa mengurangi asam dalam perut

2. Muntah darah dan asam dari perut merupakan tanda pasti dari ulkus lambung. Jika sampai seperti ini Anda harus segera periksa ke dokter.

3. Mual dan muntah menjadi tanda maag. Muntah sering terjadi untuk meringankan rasa mual yang dialami penderita tukak lambung.

4. Lihatlah kotoran Anda. Tinja penderita tukak lambung bisa berwarna hitam atau seperti berdarah. Beritahu ke dokter Anda. Maag yang berdarah dan tidak diobati bisa menyebabkan anemia dan komplikasi lainnya.

Makanan Penyebab Penyakit Maag

Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan sakit maag seperti yang disampaikan oleh ahli Otolaryngology dari New York:

1. Cokelat
Kandungan kakao, kafein, dan stimulan lain, seperti theobromine, dapat menyebabkan kadar asam di lambung meningkat. Selain itu, cokelat juga banyak mengandung lemak, sementara lemak juga dapat berpengaruh pada asam lambung.

2. Minuman bersoda
Minuman yang mengandung soda atau berkarbonasi adalah salah satu penyebab utama gangguan pada lambung. Pasalnya, minuman jenis ini sifatnya sangat asam, ditambah lagi dengan efek karbonasi yang bisa membuat perut jadi kembung sehingga dapat membuat kondisi jadi makin tidak nyaman.

3. Makanan yang digoreng
Suka makan gorengan? Sebaiknya Anda tahu bahwa makanan ini juga bisa berpengaruh pada asam lambung karena kandungan lemaknya yang tinggi. Selain itu, hobi makan gorengan juga kerap menimbulkan gangguan heartburn, yaitu rasa nyeri terdapat di ulu hati.

4. Minuman beralkohol
Konsumsi bir, minuman keras, dan wine dapat berpengaruh terhadap naiknya asam lambung. Ada beberapa jenis minuman alkohol yang sifatnya memang tidak terlalu asam, tetapi para ahli menyatakan bahwa alkohol dapat melemaskan saluran di bagian bawah esofagus (yang berhubungan dengan area perut), dan ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung.

5. Produk olahan susu yang tinggi lemak
Makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar asam lambung. Sementara, produk olahan susu sendiri sebenarnya sudah bersifat asam. Jadi, ada baiknya Anda mulai berhenti mengonsumsi mentega atau susu yang tinggi lemak apabila sering mengalami gangguan lambung. Atau setidaknya, beralihlah ke yang tanpa lemak.

6. Daging yang berlemak
Selain kandungan lemaknya yang tinggi, daging sapi, kambing, ataupun domba dapat bertahan lama di dalam perut serta meningkatkan kemungkinan naiknya asam lambung. Oleh karenanya, lebih baik Anda kurangi konsumsinya hingga hanya seminggu sekali. Beralihlah juga ke pilihan daging yang tanpa lemak.

7. Kafein
Kebiasaan minum kopi yang berlebihan setiap harinya dapat berkontribusi terhadap gangguan lambung. Untuk itu, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi kopi, atau beralih ke teh.

Cara Mengobati Penyakit Maag

Meski maag tidak dapat sembuh total, karena bisa sewaktu-waktu kambuh kembali, namun maag dapat diatasi. Selain dengan pengobatan menggunakan obat farmasi, penyembuhan sakit maag juga bisa dengan menggunakan tanaman obat. Berikut ini ramuan tradisional untuk mengobati sakit maag:

1. Kunyit
Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah dilaporkan sejak tahun 1953. Studi kasus untuk sakit perut akibat tukak lambung, setelah 12 minggu pengobatan, 88% pasien yang menerima pil kunyit (3 pil, yang setara dengan 4 g) memperlihatkan perbaikan dan satu kasus tersembuhkan.

Caranya: diperlukan 2 jari tangan kunyit. Dikupas dan dibersihkan, diparut, dan ditambah air matang. Setelah itu, diperas melalui kain bersih. Hasilnya didiamkan dan diambil airnya. Dalam sehari diminum 2 kali, masing-masing satu ramuan. Meminumnya pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

2. Lidah buaya (Aloe vera)
Aloenin dan Magnesiun laktat dalam daun lidah buaya yang diidentifikasikan dapat menghambat sekresi asam lambung.

Caranya: Gel segar dari sekitar 1 lembar daun lidah buaya, diminum untuk sekali minum. Dalam sehari perlu meminumnya sebanyak 2 kali. Untuk memperbaiki rasa gel bisa diberi madu secukupnya. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan ini.

3. Kemangi hutan / Lampes (Ocimum sanctum)
Kemangi hutan berupa terna atau perdu bercabang banyak setinggi 0,30 – 1,50 m. Dapat ditemui di seluruh Jawa dari dataran rendah.

Caranya: sebagai obat tukak lambung dianjurkan untuk mengkonsumsi daun segar kemangi hutan (lampes) sebagai lalap setiap hari.

5. Kencur (Kaempferia galanga)

Caranya: 1 jari rimpangnya. Rimpang dicuci bersih dikupas dan dikunyah dengan garam seperlunya. Sesudah halus dikunyah, kencur ditelan, disusul dengan minum air hangat. Ini dilakukan 3 kali dalam sehari.

6. Cincau (Cylea barbata)

Caranya: 1 genggam daun cincau (kira-kira 80 gram berat basah). Daun dicuci lalu digiling halus. Lalu diremas dengan air masak seperlunya dan disaring, diberi air kapur sirih seperlunya agar lekas menjadi kental. Setelah menggumpal dimakan dengan air gula atau sirup. Dalam sehari cara ini dilakukan 3 kali, masing-masing dengan gelas ukuran kira-kira 200 cc.

Beberapa gejala sakit maag hampir mirip dengan penyakit tipes. Penderita tipes akan mengalami sakit perut di sebelah kiri, di mana terdapat usus 12 jari yang mengalami infeksi. Sedangkan pada penderita maag, rasa sakit terasa di perut bagian atas atau ulu hati. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan Anda. J

Minggu, 17 November 2013

GAYA BELAJAR

Albert Einsten suka melamun. Dia gagal dalam pelajaran matematika dan bahkan dikeluarkan dari sekolah. Namun kemudian, dia menjadi ilmuan besar.
Winston Chuchill mendapatkan nilai buruk dari sekolahnya. Dia juga gagap kalu berbicara. Meski demikian, dia menjadi salah satu pemimpin dan orator terbesar.

Tahukah kamu kenapa kedua orang yang memiliki kesulitan belajar ini kemudian berkembang menjadi orang hebat? keduanya memiliki dorongan untuk mencapai keberhasilan dengan mengenali kekuatan dalam dirinya sendiri. Jika kamu ingin berhasil seperti mereka, kamu harus mengenali diri kamu sendiri, termasuk gayamu dalam hal belajar.
sebelum membahas mengenai gaya belajar, kita harus mengenali otak kita dulu. Otak kita terdiri dari dua bagian, otak kanan dan otak kiri. setiap belahan otak memiliki spesialisasi dalam memproses informasi. Para peneliti menemukan bahwa tipe orang yang memproses dengan otak kiri lebih menyukai lingkungan belajar yang sunyi, pencahayaan yang terang. Mereka berfikir secara analitis, aktif pada pagi hari, ddan menyukai situasi yang teratur dan resmi. Sebaliknya, kebanyakan tipe yang memproses dengan otak kanan lebih menyukai kebisingan, atau musik, aktif di siang dan sore hari, dan butuh pencahayaan redup. Mereka berfikir secara holistis, menyukai situasi tidak resmi, makanan cemilan, dan senang bergerak.

PERBEDAAN UMUM SI KIRI DAN SI KANAN

SI KIRI (ANALITIS)

·       Tidak suka bicara
·       Menyukai perencanaan
·       Komplusif/akurat
·       Teratur dan rapih
·       Selangkah demi selangkaah, detil
·       Tepat waktu
·       Logis, masuk akal
·       Serius, bersungguh-sungguh
SI KANAN (HOLISTIS)
·      Suka bicara
·      Spontan
·      Feksibel/santai
·      Tidak rapi/tidak teratur
·      Menyukai gambaran umum, krang detil
·      Kacau, biasa terlambat
·      Suka menjelajah
·      Mudah bergaul, banyak teman
·      Intuitif (perasaan)

Nah, silahkan periksa ciri-ciri yang merupakan tipe pribadimu, lalu bandingkan dengan saudara dan temanmu. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa jika kedua belah otak tersebut diaktifkan, manusia akan berfikir lebih efektif sekaligus lebih santai. Kedua sisi otak bekerja bergantian secara sinergi sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, pekerjaan atau pelajaran apapun akan dapat diselesaikan dengan lebih baik.

Sekarang kita mulai berkanalan dengan trio VAK. VAK adalah singkatan dari Visual, Auditori, dan Kinestetik. Setiap orang memiliki ketiga gaya tersebut tapi biasanya hanya salah satu yang dominan.

CIRI_CIRI SI VISUAL (MATA)
·       Menjaga penampilan
·       Membaca cepat dan tekun
·       Teraur, memperhatikan segala sesuatu
·       Tidak mudah terganggu oleh keributan
·       Sering lupa menyampaikan pesan verbal
·       Lebih suka membaca daripada dibacakan
·       Mengingat yang dilihat, dari pada yaang didenga
Strategi belajar untuk si visual:
1.    Gunakan simbol dan gaambar daalam membuat catatan
·      Merasa kesulitaan untuk menulis tapi hebaat dalam bercerita
·      Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
·      Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
2.    Memanfaatkan tabel, grafik, peta, dan diagram untuk mempermudah pemahaman
3.    Manfaatkan animasi, video, atau tutorial online di komputer atau internet
4.    Gunakan warna untuk menandai bagian-bagian yang dianggap penting ketika membaca atau membuat catatan
CIRI-CIRI SI AUDITORIAL (TELINGA)
·      Susah terganggu oleh keributan
·      Biasanya ia pembicara yang fasih
·      Senang bicara kepada diri sendiri
·      Senang membaca dengan suara yang keras
·      Berbicara dengan sangat fasih
·      Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
·      Dapat menirukan nada, irama, dan warna suara
·      Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·      Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·      Menghapal lebih cepat dengan cara mengeraskan suara atau mendengarkan rekaman dari hapalannya
Strategi belajar untuk si auditorial
1.    Banyak berdiskusi dengan teman dan guru
2.    Membaca buku dengan suara dikeraskan
3.    Gunakan musik untuk membantu konsentrasi
4.    Merekam materi pelajaran untuk didengarkan dimanapun kamu mau

CIRI-CIRI SI KINESTIK (GERAKAN)
·      Menyukai kegiatan atau permainan fisik
·      Belajar melalui memanipulasi dan praktek
·      Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
·      Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
·      Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·      Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
·      Tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
·      Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

Strategi untuk mempermudah proses belajar si kinestik:
1.    Banyak melakukan praktikum
2.    Belajar dengan menggunakan alat peraga atau merakit sesuatu
3.    Belajar sambil mengeksplorasi lingkungan dan banyak bergerak

Mengenali tipe pribadi dan gaya belajar sendiri, tidak menjamin kamu menjadi lebih paandai. Tapi dengan mengenalinya, kamu bisa dapt menentukan cara belajar yang lebih efektif, sehingga hasil belajar kamu lebih optimal. Selamat belajar dengan gayamu sendiri J





MITOS SEPUTAR ASI DAN MENYUSUI

Menyusui adalah pemberian sangat berharga yang dapat diberikan seorang ibu pada bayinya. Dalam keadaan sakit atau kurang gizi, menyusui merupakan pemberian yang dapat menyelamatkan kehidupan bayi. Namun memang tak semudah yang diinginkan.
            Banyaknya mitos tentang menyusui banyak membuat ibu jadi kurang percaya diri untuk memberikan ASI kepada anaknya, ketakutan yang tidak beralasan malah makin membuat ibu-ibu berhenti menyusui dan memilih susu buatan sebagai alternatif. Beberapa mitos yang masih diyakini oleh sebagian ibu menyusui adalah sebagai berikut:

1.      Mitos : Bayi sering minta disusui karena tidak kenyang dengan ASI
Fakta : Perlu diketahui bahwa ASI sangat mudah dicerna sehigga bayi yang diberi ASI akan lebih mudah lapar dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. Bayi yang baru lahir sebaiknya diberikan susu setiap 2-3 jam sekali.
2.      Mitos : Beristiraahaht setelah memberikan ASI akan membantu atau menjamin lebih banyak produksi susu
Fakta : Lebih banyak ASI yang diberikan kepada bayi akan lebih banyak produksi susu yang dihasilkan oleh ibu. Beristirahat dari jadwal menyusui sebenarnya dapat mengurangi suplai ASI ibu. Salah satu cara untuk menjamin produksi ASI tetap banyak adalah dengan tetap memberikan ASI secara teratur. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan sebanyak 9-10 kali dalam sehari untuk menjamin atau mempertahankan produksi ASI.
3.      Mitos : Susu formula akan membuat kualitas tidur bayi yang lebih baik
Fakta : penelitian menunjukan bahwa bayi yang diberikan susu formula akan tidur lebih lama tetapi kualitas tidurnya tidak akan lebih baik dibandingkan dengan bay yang diberi ASI. Susu formula akan lebih lama dicerna dalam saluran pencernaan bayi sehingga mebuat bayi bisa tertidur lebih lama.
4.      Mitos : Menyusuiakan mengubah bentuk dan ukuran payudara
Fakta : Pada saat hamil akan terjadi sedikit perubahan bentuk dan ukuran payudara tetapi aktifitas menyusui tidak akan menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran payudara. Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang menyusui lebih kecil terkena resiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.
5.      Mitos : Menyusui dapat mencegah kehamilan
Fakta : menyusui tdak menjamin dapat membatasi kehamlan walaupun efektifitasnya sekitar 98%. Hormon yang terkait dalam menyusui akan mencegah ovulasi sehingga menghalangi kemampuan hamil selama 14-15 bulan.
6.      Mitos : Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup
Fakta : TIDAK BENAR! Hampir semua wanita menghasikan ASI lebih dari cukup, bahkan seringkali timbul permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau bahakan cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan karena ibunya tidak cukup menghasiilkan Asi, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk mengeluarkan dan minum ASI yaang dihsilakn oleh ibunya tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelekatan, yaitu posisi mulut pada payudara ibu yang kurang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu baru untuk segera pada hari pertama kelahiran dipandu untuuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang benar-benar mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat.
7.      Mitos : Normal kok kalau payudara atau puting terasa sakit pada saat kita sedang menyusui
Fakta : TIDAK BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui seorang ibu merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini sehrusnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja, dan tidak boleh menjadi sedemikia parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa skit yang amat sangatpada puting ketika sedang menyusui menandakan bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, hharus dicari penyebabnya. Membatasi waktu menyusu pada payudara juga bukan merupakan cara yang tepat untuk mencegah timbulnya puting lecet. Usahakan agar tindakan mengistirahatkan patudara dan puting sakit sebagai solusi yang terakhir.
8.      Mitos : 3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar
Fakta : TIDAAK BENAR! Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena posisi pelekatan bayi belum sempurna sehingga bayi tidaak berhasil untuk minum ASI yang terrsedia dalam payudara ibunya. Pada saat sebelum banyak ASI yang tersedia (memang normalnya demikianlah keadaannya untuk beberapa hari pertama), posisi pelekatan bayi harus sempurna aehingga bayi dapat mengeluarkan dan minum ASI dari payudara ibunya. Kalau tidak, maka sering terjadi “.... tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa kok masih lapar...” ketika pelekatan belum sempurna, byi tidak dapat minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya, yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk memerah/memompa ASI anda untuk mengetahui berapa banyak kolostrum yang dihasilkan jelas tidak memiliki pengaruh lataksi, dan sebaiknya abaikan saja sarannya. Ketika pasokan ASI ibu menjadi banyak, kadang kala bayi tetap dapat minum ASI walaupun pelekatannya kurang baik.
9.      Mitos : Bayi harus menyusu pada setiap payudara masing-masing selama 20 (10, 15, 7.6) menit
Fakta : TIDAK BENAR! Namun demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar “ngempeng” pada payudara tapi benar-benar “minum” dari payudara. Apabila ternyata seorang bayi sudah berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu payudara, kemungkinan dia tak mau lagi minum dari payudara yang lainnya. Kalau dia minum hanya satu menit pada satu payudara, kemudian menghisap sebentar-sebentar atau bahkan jatuh tertidu, selanjutnya hal yang sama juga terjadi pada payudara yang lainnya, maka besar kemungkinan bayi akan tetap lapar. Seorang bayi akan menyusu  dengan lebih baik, lebih efektif dan lebih lama apabila pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar.
10.  Mitos : Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas
Fakta : TIDAK BENAR! ASI mengandung seluruh cairan ()air
 Yang dibutuhkan oleh bayi.
11.  Mitos : Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D
Fakta : TIDAK BENAR! Semua orang butuh vitamin D. Produsen susu formula memang menambahkannya pada produk mereka. Namun, bayi lahir dengan hati yang penuh dengan vitamin D melalui sinar ultraviolet. Vitamin D sifatnya larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh. Dalam keadaan tertentu, misalnya ketika ibunya sendiri ternyata menderita kekurangan vitmin D, maka memberikan tambahan suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap perlu.
12.  Mitos : Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum menyusui
Fakta : TIDAK BENAR! Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembangbiaknya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Akan tetapi membersihkan atau mencuci puting terlalu sering malah akan menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting kering. Sebenarnya dengan mengoleskan setetes ASI sebelum meneteki bayi lebh lanjut, sudah menjadi satu langkah desinfektan alami bagi puting ibu.
13.  Mitos : Dengan memompa atau memerah ASI, seorang ibu bisa tahu berapa banyak ASI yang dihasilkan olehnya
Fakta : TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil diperah atau dipompa tergantung pada banyak sekali faktor, termasuk tingkat stres seorang ibu. Seorang bayi yang menyusu dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari payudara ibunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ASI yang berhasil diperah atau dipompa oleh ibuna sendiri. Jumlah ASI yang berhasil diperah atau dipompa hanya bisa menjadi indikator terhadapp seberapa banyak ASI yang bisa anda perah atau pompa, bukan sebagai tolak ukur atas jumlah ASI yang bisa anda produksi secara keseluruhan.
14.  Mitos : ASI tidak cukup mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi
Fakta : TIDAK BENAR! ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Apabila bayi lahir cukup bulan, maka zat besi yang terdapat didalam ASI bisa memenuhi kebutuhannya sekurangnya untuk 6 bulan pertama. Susu formula mengandung terlalu banyak zat besi, dan zat besi yang ditambahkan dalam susu formula tersebut sangat sedikit yang terserap oleh susu bayi, sehingga sebagian besar kemudian dekeluarkan kembali lewat BAB bayi.
15.  Mitos : Lebih gampang memberikan susu dengan botol dibandingan bila menyusui secara langsung
Fakta : TIDAK BENAR! Namun demikian, seringkali proses menjadi sulit karena para ibu tidak mendapatkan bantuan praktis yang diperlukan pada saat pertama kali mulai menyusui bayinya. Suatu awal yang buruk memang dapat membuat proses menusui menjadi sulit. Tetapi, kesulitan tersebut tentunya dapat diatasi. Kadangkala menyusui pada awalnya memang dirasakan sulit karena ibu tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan sehingga timbul berbagai kesulitan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kesulitan tersebut dapat diatasi dan menyusui menjadi semakin mudah.
16.  Mitos : Menyusui membuat ibu tidak bebas beraktivitas
Fakta : TIDAK BENAR! Tergantung bagaimana anda memandangnya. Seorang bayi daapat menyusu dimana saja, kapan saja sehingga sebenarnya lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu menggotong segala macam peralatan pembuatan susu formula kemana-mana. Tidak perlu cemas memikirkan dimana dapat menghangatkan susu formula tersebut. Tidak perlu khawatir keseterilan proses pembutan susu formula tersebut. Dan yang terpenting, ASI tetap diperah/dipompa apbila ibu memang harus meninggalkan bayinya dirumah.
17.  Mitos : Tidak ada cara untuk mengetahui seberpa banyak ASI yang diminum oleh bayi
Fakta : TIDAK BENAR! Memang tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi, tetapi bukan berarti anda tidak bisa tahu apakah bayi anda cukup mendapatkan ASI. Pastiikan bahwa posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat minum ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak tenang, kenyang, dean tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.
18.  Mitos : Dewasa ini, susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI
Fakta : TIDAK BENAR! Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI juga sudah pernah dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an, bahkan jauh sebelumnya. Susu formula masa kini cenderung disama-samakan kandungannya dengan ASI, walau sebenarnya tidak. Setiap kandunga yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI)diputarbalikan oleh produsen susu formula dan dianggap sebagai suatu nilai lebih. Intinya adalah, susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusahha menyamakan diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak mengandungzat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak zat alumunium, mangan, cadmium (sejenis logam berat), timbal dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh lebih banyak protein dibanding ASI. Kandungan proteuin dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ke tujuh ke hari tiga puluh, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus untuk bayi anda. Susu formula hanya mampu membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.

  1. Mitos: Seorang ibu yang sedang menyusui harus sangat memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsinya. 
Fakta: TIDAK BENAR! Seorang ibu yang menyusui memang sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang mengadung gizi seimbang, tetapi tidak perlu mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan. Seorang ibu yang menyusui tidak perlu minum susu untuk dapat menghasilkan susu. Seorang ibu yang menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Namun, apabila terdapat riwayat alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu sapi, maka ibu menyusui perlu lebih hati-hati dalam mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut.
  1. Mitos: Seorang ibu yang sedang menyusui harus banyak makan untuk dapat memproduksi ASI yang cukup. 
Fakta: TIDAK BENAR! Seorang ibu mampu memproduksi ASI secara cukup, kecuali apabila seorang ibu masuk ke kategori sangat kurang gizi untuk periode yang cukup lama. Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Banyak ibu yang khawatir apabila ia tidak banyak makan maka akan mempengaruhi produksi ASInya. Sebetulnya tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya makanan yang dikonsumsi ibu tidak berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan lebih banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya sah-sah saja dan tidak mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan seleranya.
  1. Mitos: Menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap kehamilan.
Fakta : TIDAK BENAR! Ini memang bukan metode yang handal, tetapi tidak ada metode 100% handal. Pada kenyataannya, menyusui bukan metode buruk untuk menjaga jarak kelahiran anak, dan memberikan perlindungan yang dapat diandalkan terutama selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini hampir sama baiknya dengan pil KB, jika bayi di bawah usia enam bulan, jika ibu menyusui secara eksklusif, dan jika ibu belum mendapat menstruasi normal setelah melahirkan. Setelah enam bulan pertama, perlindungan berkurang, namun masih ada, dan rata-rata, wanita menyusui memasuki tahun kedua kehidupan akan punya bayi setiap dua sampai tiga tahun bahkan tanpa metode kontrasepsi buatan
  1. Mitos: Ibu menyusui tidak boleh minum pil KB.
Fakta: TIDAK BENAR! Pertanyaannya adalah bukan tentang paparan hormon wanita, yang bayi yang terkena pula melalui menyusui. Bayi hanya mendapat lebih sedikit dari pil. Namun, beberapa wanita yang minum pil, bahkan pil progestin saja, menemukan bahwa produksi ASI berkurang. Pil yang mengandung estrogen lebih mungkin untuk mengurangi produksi ASI. Karena begitu banyak wanita menghasilkan lebih dari cukup, ini kadang-kadang tidak masalah, tapi kadang-kadang tidak bahkan bila produksi ASI berlimpah, dan bayi menjadi rewel dan tidak puas saat menyusu. Bayi bereaksi terhadap kecepatan aliran ASI, bukan apa yang ada "di payudara", sehingga bahkan suplai ASI yang sangat baik mungkin menyebabkan bayi yang biasa dengan aliran lebih cepat menjadi rewel.  Menghentikan penggunaan pil seringkali membuat normal lagi.  Jika mungkin, wanita yang sedang menyusui sebaiknya menghindari pil KB, atau setidaknya menunggu sampai bayi mulai MPASI (biasanya sekitar 6 bulan usia). Bahkan pada bayi yang usianya >6 bulan, produksi ASI dapat turun secara signifikan. Jika ibu tetap memutuskan menggunakan pil KB, sebaiknya menggunakan pil progestin saja (tanpa estrogen).
  1. Mitos: Apabila bayi menderita diare atau muntah-muntah, maka ibu harus berhenti menyusui. 
Fakta: TIDAK BENAR! Obat yang paling mujarab untuk infeksi saluran pencernaan bayi adalah ASI. Hentikan segala macam jenis asupan lainnya untuk sementara waktu, tetapi lanjutkan pemberian ASI-nya. ASI satu-satunya cairan yang dibutuhkan oleh bayi ketika dia sedang diare dan/atau muntah-muntah, kecuali dalam kasus tertentu yang sifatnya luar biasa. Bayi merasa lebih nyaman ketika sedang menyusu, ibu merasa lebih tenang ketika sedang menyusui.
24.  Mitos: Apabila seorang ibu menderita penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui.
Fakta: TIDAK BENAR! Menyusui justru malah akan membuat bayi lebih tahan terhadap infeksi, dengan sedikit sekali pengecualian. Pada saat sang ibu mengalami demam (atau batuk, muntah, diare, ruam, dsb), sang ibu sudah menularkan infeksi tersebut ke bayinya jauh sebelum ibu tahu bahwa ibu sedang menderita sakit. Perlindungan terbaik bagi bayi yang mengalami infeksi adalah ASI. Apabila bayi ikut tertular, maka bayi akan lebih cepat pulih bila bayi tetap mendapatkan ASI. Selain itu, mungkin saja sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi dan menularkannya kepada ibunya, tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit karena bayi terus minum ASI. Juga, infeksi payudara, termasuk di dalamnya rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, bukan merupkan alasan untuk ibu berhenti menyusui. Bahkan, infeksi payudara akan cepat pulih apabila sang ibu terus menyusui, terutama menyusui dengan payudara yang sedang sakit.
  1. Mitos: Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup. 
Fakta: TIDAK BENAR! Hampir semua wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup, bahkan sering kali timbul permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat, atau bahkan cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan karena ibunya tidak cukup menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk mengeluarkan dan minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh pelekatan — yaitu posisi mulut bayi pada payudara ibu — yang kurang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu baru untuk segera, pada hari pertama kelahiran, dipandu untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang benar-benar mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat. 
Bahkan masih banyak lagi mitos lainnya J