Kita mengenal manusia, juga wanita, dengan melihat dunianya yang khas dengan segala isi tingkah lakunya.
Jelas tampak bahwa ciri-ciri jasmaniah wanita itu sangat berbeda dengan milik kaum pria. perbedaan secara anatomis dan fisiologis menyebabkan perbedaan pula pada pola tingkah laku wanita dan struktur aktvitas laki-laki. oleh perbedaan tersebut timbul juga perbedaan isi dan bentuk dari tingkah lakunya dan timbul juga perbedaan dalam kemampuan selektif terhadap kegiatan-kegiatan yang intensional, yang bertujuan dan terarah sesuai dengan kodrat wanita.
Oleh karena bentuk jasmani wanita itu berbeda dengan bentuk badan pria, maka ekstensi dan sifat-sifat kewanitaan pun berbeda dengan keberadaan dan sifat-sifat pria. Perbedaan-perbedaan ini akan tetap ada, walaupun struktur-struktur sosial di dunia dan norma-norma tradisisonal berubah.
Wanita sifatnya dinamis, dengan berbagai variasi tingkah laku dan pengekspresiannya. Akan tetapi, sekalipun bentuk pengekspresiannya berbeda-beda, dan keperibadiannya selalu mengalami perubahan-perubahan , namun pada hakekatnya wanita itu tetap identik.
Sebagai manusia, wanita juga merupakan bentuk Aku yang mencari engkau. Sebab yang bisa menggugah diriku, yang bisa memberi arti dan makna pada diriku adalah Engkau: antara lain ialah anak-anak dan suaminya. Maka aku ini harus keluar dari diriku sendiri, guna mencari engkau atau pribadi lain, untuk berjumpa dan berdialog dengan orang lain. Maka dalam komunikasi, manusia dan wanita bisa mengembangkan serta menyempurnakan dirinya. Karena itu eksistensi wanita sebagai manusia adalah hidup bersama dengan subyek lain, yaitu mengalami hidup bersama sebagi antarsubyektivitas, terutama dengan suami dan anak-anaknya.
Wanita adalah pribadi sosial, yaitu pribadi psikofisik yang memerlukan antar relasi jasmaniah dan psikis dengan manusia lain. wanita juga ingin dicintai, ingin dihargai dan diakui, ingin dihitung dan mendapatkan ststus dalam kelompoknya. maka hanya dengan komunikasi dengan manusia lain wanita bisa berkembang dan melegkapi dirinya. Sehubungan dengan hal ini wanita yang selalu mengkonsentrasikan diri pada dirinya sendiri, tidak akan bisa berkembang. Sebab dirinya adalah suatu sistem yang tetutup, kaku beku yang tak mampu berkembang, lagi pula penyerahan dirinya tergangu. Biasanya dia jadi neurotis dan sangat egosentris atau merupakan wanita yang singulir, psikis kesepian, dan abnormal.
Maka pembentukan diri bagi diri bagi wanita yang paling subur dan paling kaya ialah dengan jalan mau membuka diri sendiri bagi yang lain, dan berusahaa untuk membahagiakan orang lain. Sebagai tujuan final hidupnya ialah tidak terlampau mementingkan dirinya sendiri, dan ikut memikirkan kebahagiaan orang lain terutama kebahagiaan anak-anak dan suminya. Dengan begitu perkembangan hidupnya akan menjadi subur, dan keperibadiannya semakin matang.
Oleh karena ia tidak mementingkan ego sendiri dan lebih suka membuka dirinya untuk manusia lain, maka peristiwa ini dapat diartiikan sebagai kemampuan untuk keluar dari egosentrisnya, kini ia akan lebih mampu berkomunikasi denga landasan rasa persahabatan, simpati, dan cinta-kasih. Oleh karena itu unsur persahabatan, simpati serta cinta-kasih merupakan media paling ampuh bagi perkembangandan penyempurnaan pribadi pada tingkat sosial-psikis atau taraf human.
Ditengah-tengah dunia dengan dimensi-dimensi ruang dan waktu, serta dalam situasi-situasi sosial tertentu, maka secara jasmaniah dan rokhaniah wanita itu terlibat dan ikutberperan di dalamnya. Karena itu dunia wanita merupakan tanda-bukti dari sejarah hidupnya, yang di dalamnya terdapat tapak-tapak karya dari pengalamannya juga merupakan deretan situasi yang dibentuk secara aktif, serta diberi nilai dan arti tersendiri oleh kaum wanita. Wanita mempunyai macam-macam bakat dan potensi untuk merealisasikan diri sepanjang hidup. selanjutnya ia selalu memperjuangkan eksistensi dirinya secara khusus manusiawi. dalam keberaadaannya di dunia ia mempunyai hubungan-hubungan tertentu dengan realitas.
Oleh intelek dan budi-dayanya, ia mampu menyusun ideal-ideal, dan merencanakan proyek tertentu dalam kehidupannya, mengaraah pada tujuan-tujuan jauh. Karena itu wanita juga dinamis sifatnya. Dia ingin terus maju untuk timbul mumbul diatas kurve biologisnya, agar tumbuh dan menjadi masak dalam ruang-ruang interpersonal, sebagai wanita utuh yang punya makna tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar