Pada hakikatnya semua perempuan itu diciptakan cantik. Tak terkecuali aku. Namun sayangnya hal itu tak jarang ku ingkari.
Benar, dalam penglihatan indra manusia aku memang bukan perempuan cantik. Aku sempurna tak kurang satu apapun. Tapi sekali lagi, aku tak cantik. Namun kali ini hatiku sedang bertanya-tanya. Apakah benar cinta itu menuntut akan keindahan paras? Kecantikan? Sebab jika benar itu akan jauh lebih baik bagiku. Ya benar ( pertanyaan-pertanyaan itu berkecamuk dalam pikiranku saat suamiku mengomentari penampilan fisikku terutama bagian mataku, saat kau katakan mataku ini kelihatan seperti orang yang bodoh dan tidak meyakinkan, dan kau menyuruhku menggunakan eye liner. Tahu kah kau perasaanku saat itu?? Sungguh itu sangat membuatku hatiku terpukul, namun aku sadar aku memeang tak cantik).
Maaf, mungkin aku tak secantik yang kau harapkan, bahkan jauh dari itu.
Tapi apa itu cantik menurutmu? (Suamiku).
Aku masih punya 10 jari tangan dan 10 jari kaki, aku masih punya hidung, dua telinga, dua mata, sepasang bibir, kaki dan tangan yang Allah berikan kepadaku. Fungsi tubuhku pun bekerja normal. Hanya karena tidak dibilang cantik, haruskah aku tidak bersyukur? Dari ujung rambut sampai ujung kaki semua itu hanya titipan Allah. Dan suatu hari akan diambil kembali oleh-Nya.
Akan tetapi jauh dari itu semua adalah bagaimana seharusnya aku menjaga pemberian-Nya. Menjaga tetap utuh, tetap bersih, tetap sehat, dan tetap bersyukur.
Akan tetapi lain lagi urusannya jika sudah menyangkut hati perempuan. Kalu yang mengatakan itu suaminya meski dengan nada canda, itu lain lagi urusannya. Perempuan manapun sama pasti ingin terlihat baik untuk suaminya. Akan berpenampilan sedemikian rupa agar suaminya bangga dan tidak merasa malu jalan bersamanya.
Aku tak haus akan pujian karena aku paling tidak suka dipuji. Pujian itu berbahaya, bisa membuat besar kepala. Tapi cukuplah untuk tidak mengatakan kekurangan pada fisikku atau terlalu banyak memprotes penampilanku. Inilah aku dengan segala kekuranganku. Cantik, ganteng, semuanya sama saja. Semuanya hanya titipan Allah semata dan akan Allah ambil kembali kesemuanya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar