Jumat, 28 Juni 2013
Menghitung Masa Subur
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur dan sperma pria pasangannya akan membuahi sel telur matang wanita tersebut. Kehamilan adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu bagi pasangan suami isteri yang mendambakan hadirnya seorang anak di keluarganya. Dengan hadirnya buah hati, keluarga akan penuh dihiasi oleh gelak canda tawa anak, suara riang anak, keluarga terasa semakin "hidup" dan yang terpenting keluarga terasa makin lengkap. Namun, ada kalanya pasangan suami isteri merasa kecewa karena kehamilan yang ditunggu-tunggu tidak jua kunjung datang. Sulitnya untuk hamil tersebut sampai-sampai menimbulkan stress yang mendalam pada pasangan suami isteri.
Sistem kalender.
Sabtu, 15 Juni 2013
JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
- Cairan hipotonik:
osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih
rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan
osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke
jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke
osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan
pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah
(dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula
darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah
perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan
kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada
beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
- Cairan Isotonik:
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada
pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan
darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan),
khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya
adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis
(NaCl 0,9%).
- Cairan hipertonik:
osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan
dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya
Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl
0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Pembagian
cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:
- Kristaloid:
bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan
(volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan
berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan
garam fisiologis.
- Koloid:
ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar
dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya
hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah
albumin dan steroid.
JENIS-JENIS
CAIRAN INFUS
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat,
trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
- Na 130 mEq
- K 4 mEq
- Cl 109 mEq
- Ca 3 mEq
- Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
- Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
- Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
- Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
- Mempunyai efek vasodilator
- Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B
Indikasi:
- Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
- < 24 jam pasca operasi
- Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
- Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
- Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3
Indikasi :
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium 20 mEq/L
- Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4A
Indikasi :
- Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
- Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
- Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
- Na 30 mEq/L
- K 0 mEq/L
- Cl 20 mEq/L
- Laktat 10 mEq/L
- Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
- Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
- Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
- Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
1.
- Na 30 mEq/L
- K 8 mEq/L
- Cl 28 mEq/L
- Laktat 10 mEq/L
- Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NS
Indikasi:
- Untuk resusitasi
- Kehilangan Na > Cl, misal diare
- Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi:
- Resusitasi
- Suplai ion bikarbonat
- Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
- Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
- Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
- Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
- Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
- Stres metabolik berat
- Luka bakar
- Infeksi berat
- Kwasiokor
- Pasca operasi
- Total Parenteral Nutrition
- Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-600
Indikasi:
- Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
- Penderita GI yang dipuasakan
- Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
- Stres metabolik sedang
- Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
PAN-AMIN G
Indikasi:
- Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
- Nitrisi dini pasca operasi
- Tifoid
Rabu, 12 Juni 2013
10 Fakta Merokok
Untuk dapat berhenti merokok harus dimulai dengan merubah sikap dan pola pikir mengenai rokok. Rokok bersifat adiktif atau candu. Dan adiksi selalu berkaitan dengan penyangkalan. Kita seringkali menggunakan penyangkalan saat harus dihadapkan pada pilihan untuk berhenti merokok. Ada saja alasan untuk tetap merokok. Mungkin setelah mengetahui fakta-fakta ini anda bisa mulai berhenti merokok dari sekarang.
Saya berhak melakukan apapun yang saya kehendaki, karena ini tubuh saya sendiri.
Fakta #1: Fakta menunjukkan bahwa kebiasaan merokok turut menyumbang polusi udara, pemanasa global, keracunan, asma dan sindrom kematian bayi tiba-tiba. Anda tidak hidup sendiri di planet ini dan hobi anda tersebut bukan saja membahayakan anda namun juga orang disekitar anda.
Jika saya membuka jendela mobil lebar-lebar saat sedang merokok, maka saya melindungi anak saya dari bahaya asap rokok.
Fakta #2: Pengaruhnya kurang signifikan. Setiap anda merokok di dalam mobil maka mereka juga ikut “merokok” bersama anda.
Merokok adalah kebiasaan buruk
Fakta #3: Merokok adalah kecanduan tembakau, bukan kebiasaan buruk.
Semua orang merokok.
Fakta #4:Tidak semua orang merokok. Bahkan di negara-negara maju dengan tingkat pendidikan tinggi jumlah perokoknya cukup rendah. Jika merokok, maka anda akan menjadi minoritas.
Merokok itu keren.
Fakta #5: Ketika merokok anda bukannya terlihat keren, melainkan bodoh. Bayangkan saja, anda memilih untuk melakukan aktivitas yang mengeluarkan biaya dan membahayakan kesehatan. Maka intelegensia anda patut dipertanyakan.
Ini hanya tembakau, bukan heroin atau zat berbahaya lain
Fakta #6 : Nikotine lebih berbahaya daripada kokain, heroin atau alkohol jika dilihat dari kadar ketergantungannya. Apalagi rokok merupakan produk lokal yang mudah didapat dimana saja kapan saja. Kecanduan tembakau lebih banyak pengaruh negatifnya ketimbang heroin.
Rokok adalah produk legal, jadi sah-sah saja merokok.
Fakta #7: Lihat fakta #6
Saya hanya merokok sesekali ketika berkumpul dengan teman-teman
Fakta #8: Sesekali merokok juga bisa membuat anda kecanduan tembakau. Jika anda menyayangi teman-teman anda, maka janganlah membahayakan nyawa mereka.
Saya masih muda dan akan stop merokok saat tua nanti
Fakta # 9: Semakin lama anda bertahan dengan rokok, semakin sulit pula anda terlepas dari jeratannya.
Tak ada gunanya. Saya sudah sering berusaha berhenti merokok, namun selalu gagal.
Fakta # 10: Tidak semua orang bisa sukses berhenti merokok di percobaan pertama. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar mantan perokok sebelumnya telah mencoba beberapa kali usaha berhenti merokok hingga akhirnya mereka berhasil. Coba terus!
Ingat.. rokok bisa membunuh anda.
Sumber: Forum Kesehatan
H
anya sekedar berbagi, mungkin untuk anda yang sudah terlanjur kecanduan rokok bisa mempertimbangkan ulang untuk berhenti merokok, mungkin sulit tapi jika dengan niatan anda pasti bisa melakukan. ini semua untuk diri anda dan orang-orang yang berada di sekitar anda.
Rabu, 05 Juni 2013
PERINGATAN ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW
PERINGATI PHBI (Isra Mi'Raj)1434H
Ikatan Remaja masjid Nurul Huda gelar pawai obor bersama siswa siswi SD dan Masyarakat dalam rangka memperingati Isra Mi'Raj Nabi Muhammad SAW.
Bersama dengan alunan shalawat dan kesejukan hebusan angin malam. Semua siswa siswi dan warga masyarakat yang telah berkumpul dihalaman Masjid Jamie Nurul Huda beramai-ramai memulai perjalanan pawai obor. selain itu, tak ketinggalan lantunan musik islami dan tabuhan rebana pun mengiringi setiap langkah dalam menyusuri sejumlah jalan di Desa Kediri.
Kegiatan ini Selain untuk memperingati Isra Mi'Raj Nabi Muhammad SAW, untuk memelihara tradisi setempat " Pastinya acara ini untuk meningkatkan tradisi lama agar tidak luntur". Selain itu dalam kegiatan pawai obor kali ini banyak nilai yang ingin disampaikan kepada masyarakat desa kediri, dalam islam mengajarkan harus terciptanya persatuan antar umat islam.
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW – Seringkali di kalangan masyarakat kita, dalam mendefinisikan isra dan mi’raj, mereka menggabungkan Isra Mi’raj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi’raj merupakan dua peristiwa yang berbeda.
Pengertian / Definisi Isra dan Mi’raj
Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh
Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu
peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan
salat lima waktu sehari semalam.
Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut
al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama
sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah
al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10
kenabian, dan inilah yang populer.
Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat
tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada
bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab.
Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri
menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak
ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis
kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam
Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh
Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj
Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang
merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung
dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga,
karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi
lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini.
Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal
yang membuat Rasullullah SAW sedih.
Sejarah / Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.
Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”
“tidak tahu”, kata Rasul.
“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”
“tidak tahu”, kata Rasul.
“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul
memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasul
bertanya : “Siapakah mereka ?”
“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
“Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihatJibril itu (dalam rupanya
yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya
ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull
Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya
(Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula
melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda
(kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa
ditemani Jibril Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan
adalah milikAllah, segala Rahmat dan kebaikan“.
Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan
kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud
disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah
SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat
gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat
pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang mata belum pernah
melihat, telingan belum pernah mendengar dan tidak terlintas dihati
manusia semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari
kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua itu membuat Rasul kagum
untuk seperti inilah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasul
diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan
rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke
masjidil haram menjelang subuh.
Mandapat Mandat Shalat 5 waktu.
Selasa, 04 Juni 2013
Tingkat Kecerdasan Otak
Tingkat Kecerdasan Otak
Pada
dasarnya dalam kamus besar Bahasa Indonesia Tingkat adalah susunan yang
berlapis-lapis atau berlenggok-lenggok seperti lenggek rumah, atau suatu
kualitas atau keadaan lebih tinggi atau lebih rendah dalam hubungan dengan
titik tertentu (Depdikbud, 1994). Sedangkan Kecerdasan adalah kesempurnaan
perkembangan akal budi seperti, kepandaian, ketajaman pikiran. Sejalan dengan
itu Binet (dalam (Stein, 2003) menyatakan bahwa kecerdasan adalah sebuah proses
terpadu yang melibatkan pertimbangan, pemecahan masalah dan penalaran. Dalam
proses pembelajaran siswa di sekolah banyak aspek yang berperan dan ikut
memberikan sumbangan terhadap keberhasilan penularan kemampuan yang berupa ilmu
pengetahuan yang bersifat teoritis dan ketrampilan yang bersifat praktis.
Kemampuan ilmu pengetahuan berhubungan dengan kemampuan intelegensi atau daya jiwa (ingatan, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya). Kemampuan ketrampilan berhubungan dengan aktifitas fisik, melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu dengan segala kesadarannya. Tingkat kecerdasan siswa merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bahri (2000) yang menyatakan bahwa:
“Intelegensi merupakan daya untuk menyesuaikan diri secara mudah dengan keadaan baru dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut tujuannya”.
Selanjutnya Whitherington (1984) mengatakan bahwa:
“Seorang dikatakan integensi apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat, tanpa mengalami masalah”.
Berdasar kedua pendapat di atas, kemampuan untuk menyesuaikan diri merupakan inti dari intelegensi. Sedangkan perbuatan intelegen bercirikan kecepatan, membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Kemudian Djamarah (2000) mengemukakan bahwa intelegensi merupakan:
a. The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively.
b. The ability to utilize abstract can cepts effectively
c. The ability to grasp relationship and to quickly
Jadi dapat dipahami intelegensi adalah kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif dan kemampuan untuk memahami hubungan dengan cepat.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan (tinggi-rendahnya intelegensi) seseorang, dikembangkan instrumen yang dikenal dengan “Tes Intelegensi” dengan menggunakan pedoman perbandingan tetap antara umur logis dengan umur mental seseorang. Dengan ini intelegensi ditunjukkan dengan perbandingan kecerdasan atau disebut dengan istilah “Intelligence Quotient” yang biasa disebut IQ. IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, logika, dan konsep seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan ketrampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak.
IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, angka rata-ratanya 100, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan (bukan kebetulan) meraih nilai yang baik dalam ujian. Sejalan dengan pengertian di atas Salovey dan Mayer (dalam Stein, 2003) menyatakan:
“IQ adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual”.
Berhubungan dengan intelegensi ini, dampak perkembangan selanjutnya banyak para ahli membuat klasifikasi intelegensi manusia. Gairison (dalam Azwar, 1996) mengklasifikasikan tingkat kecerdasan pada Tabel 2.1. Sedangkan Wart dan Marquis (1995) telah mengemukakan klasifikasi intelegensi pada tabel berikut:
Kemampuan ilmu pengetahuan berhubungan dengan kemampuan intelegensi atau daya jiwa (ingatan, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya). Kemampuan ketrampilan berhubungan dengan aktifitas fisik, melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu dengan segala kesadarannya. Tingkat kecerdasan siswa merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bahri (2000) yang menyatakan bahwa:
“Intelegensi merupakan daya untuk menyesuaikan diri secara mudah dengan keadaan baru dengan menggunakan bahan-bahan pikiran yang ada menurut tujuannya”.
Selanjutnya Whitherington (1984) mengatakan bahwa:
“Seorang dikatakan integensi apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat, tanpa mengalami masalah”.
Berdasar kedua pendapat di atas, kemampuan untuk menyesuaikan diri merupakan inti dari intelegensi. Sedangkan perbuatan intelegen bercirikan kecepatan, membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Kemudian Djamarah (2000) mengemukakan bahwa intelegensi merupakan:
a. The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively.
b. The ability to utilize abstract can cepts effectively
c. The ability to grasp relationship and to quickly
Jadi dapat dipahami intelegensi adalah kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif dan kemampuan untuk memahami hubungan dengan cepat.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan (tinggi-rendahnya intelegensi) seseorang, dikembangkan instrumen yang dikenal dengan “Tes Intelegensi” dengan menggunakan pedoman perbandingan tetap antara umur logis dengan umur mental seseorang. Dengan ini intelegensi ditunjukkan dengan perbandingan kecerdasan atau disebut dengan istilah “Intelligence Quotient” yang biasa disebut IQ. IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, logika, dan konsep seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan ketrampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak.
IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, angka rata-ratanya 100, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan (bukan kebetulan) meraih nilai yang baik dalam ujian. Sejalan dengan pengertian di atas Salovey dan Mayer (dalam Stein, 2003) menyatakan:
“IQ adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual”.
Berhubungan dengan intelegensi ini, dampak perkembangan selanjutnya banyak para ahli membuat klasifikasi intelegensi manusia. Gairison (dalam Azwar, 1996) mengklasifikasikan tingkat kecerdasan pada Tabel 2.1. Sedangkan Wart dan Marquis (1995) telah mengemukakan klasifikasi intelegensi pada tabel berikut:
Tabel 1. Distribusi IQ untuk Kelompok Standarisasi Tes Binet
IQ
|
Presentasse
|
Klasifikasi
|
1
|
2
|
3
|
160-169
|
0,03
|
Sangat
superior
|
150-139
|
0,20
|
|
140-149
|
1,10
|
|
130-139
|
3,10
|
Superior
|
120-129
|
8,20
|
|
110-119
|
18,10
|
Rata-rata
tinggi
|
100-109
|
23,50
|
Rata-rata/normal
|
90-99
|
13,00
|
|
80-89
|
14,50
|
Rata-rata
rendah
|
70-79
|
5,60
|
Batas
lemah
|
60-69
|
2,00
|
Lemah
mental
|
50-59
|
0,40
|
|
40-49
|
0,20
|
|
30-39
|
0,03
|
Sumber:
Gairison (dalam Azwar 1996).
Tabel 2.
Distribusi IQ untuk Kelompok Standarisasi Tes Baylley
Kelas Interval Skor IQ
|
Klasifikasi
|
140 – ke atas
|
Genius (luar biasa)
|
110 – 139
|
Very superior (amat cerdas)
|
110 – 119
|
Superior (cerdas)
|
90 – 109
|
Normal (overage)
|
80 – 89
|
Dull (bodoh)
|
70 – 79
|
Border line (batas potensi)
|
50 – 69
|
Morrons (debiel)
|
30 – 49
|
Embicile (embisil)
|
Di bawah 30
|
Idiot
|
Sumber: Sumanto (1994)
Melihat data hasil intelegensi, kita dapat menggunakan tabel klasifikasi di atas sebagai acuan dasar untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, selanjutnya dapat mengelompokkan kemampuan intelegensi siswa sebagai data penelitian. Meskipun masih ada beberapa psikolog meragukan hasil tes intelegensi karena memandang alat tes atau alat ukur yang digunakan untuk mengetahui IQ seseorang belum cermat, maksudnya tes untuk mengukur intelegensi akademik dan tes untuk mengukur intelegensi praktis seharusnya menggunakan alat ukur yang berbeda. Namun hasil tes itu cukup untuk memberikan gambaran pada kita kemampuan IQ siswa, ditinjau dari segi kemampuan akademik saat ini.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa tingkat intelegensi siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi seseorang sehingga terdapat perbedaan intelegensi seseorang dengan yang lain adalah:
a. Pembawaan, yaitu sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir, kenyataan menunjukkan ada siswa yang pintar dan ada siswa yang bodoh, meskipun menerima pelajaran yang sama.
b. Kematangan, yaitu kematangan yang berupa fisik maupun psikis, dapat dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsi masing-masing.
c. Pembentukan, ialah segala keadaan di luar diri siswa yang mempengaruhi perkembangan intelegensinya, disengaja atau tidak.
d. Minat dan pembawaan yang leka, yakni dorongan-dorongan yang menuntun manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
e. Kebebasan, artinya manusia bebas memilih metode atau bebas memilih masalah sesuai dengan kebutuhan (Ngalim, 1990).
Dengan demikian kita sebagai pendidik bisa menyadari akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut dan dapat memilih metode-metode yang tepat dalam menyampaikan pelajaran. Semua faktor di atas bersangkut paut menjadi satu. Untuk menentukan seseorang berintelegen atau tidak, tidak bisa berpedoman pada salah satu faktor saja, sebab intelegensi adalah faktor total. Dari batasan-batasan yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa:
a. Intelegensi adalah merupakan faktor total, menyangkut berbagai macam daya jiwa yang erat.
b. Intelegensi hanya dapat diketahui dari tingkah laku atau perbuatan yang nampak melalui “kelakuan intelegensinya”.
c. Intelegensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja, tetapi faktor lingkungan dan faktor pendidikan ikut berperan.
d. Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru dan dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mencapainya
Melihat data hasil intelegensi, kita dapat menggunakan tabel klasifikasi di atas sebagai acuan dasar untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, selanjutnya dapat mengelompokkan kemampuan intelegensi siswa sebagai data penelitian. Meskipun masih ada beberapa psikolog meragukan hasil tes intelegensi karena memandang alat tes atau alat ukur yang digunakan untuk mengetahui IQ seseorang belum cermat, maksudnya tes untuk mengukur intelegensi akademik dan tes untuk mengukur intelegensi praktis seharusnya menggunakan alat ukur yang berbeda. Namun hasil tes itu cukup untuk memberikan gambaran pada kita kemampuan IQ siswa, ditinjau dari segi kemampuan akademik saat ini.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa tingkat intelegensi siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi seseorang sehingga terdapat perbedaan intelegensi seseorang dengan yang lain adalah:
a. Pembawaan, yaitu sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir, kenyataan menunjukkan ada siswa yang pintar dan ada siswa yang bodoh, meskipun menerima pelajaran yang sama.
b. Kematangan, yaitu kematangan yang berupa fisik maupun psikis, dapat dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsi masing-masing.
c. Pembentukan, ialah segala keadaan di luar diri siswa yang mempengaruhi perkembangan intelegensinya, disengaja atau tidak.
d. Minat dan pembawaan yang leka, yakni dorongan-dorongan yang menuntun manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
e. Kebebasan, artinya manusia bebas memilih metode atau bebas memilih masalah sesuai dengan kebutuhan (Ngalim, 1990).
Dengan demikian kita sebagai pendidik bisa menyadari akan adanya perbedaan-perbedaan tersebut dan dapat memilih metode-metode yang tepat dalam menyampaikan pelajaran. Semua faktor di atas bersangkut paut menjadi satu. Untuk menentukan seseorang berintelegen atau tidak, tidak bisa berpedoman pada salah satu faktor saja, sebab intelegensi adalah faktor total. Dari batasan-batasan yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa:
a. Intelegensi adalah merupakan faktor total, menyangkut berbagai macam daya jiwa yang erat.
b. Intelegensi hanya dapat diketahui dari tingkah laku atau perbuatan yang nampak melalui “kelakuan intelegensinya”.
c. Intelegensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja, tetapi faktor lingkungan dan faktor pendidikan ikut berperan.
d. Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru dan dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mencapainya
Langganan:
Postingan (Atom)